Friday, 26 April 2013

Berhenti.. atau bergerak?

Ketika raga mulai terasa lelah..
Namun, amanah masih belum lagi usai, ...
Lalu, diri pun memuhasabah ...
Untuk apa lelah-lelah ini, jika nantinya tidak bisa beristirahat di alam abadi sana ...?

Segala kesibukan ini membuat tilawah sy tak tentu ....
Shalat malam pun tak khusyu karena raga masih ingin berbaring dulu,
Hapalan pun terbengkalai karena tak sempat ut duduk tenang dengan Qur'an di genggaman ..
Apalagi shalat sunah yang tak sempat tertunai karena merasa harus segera berdiri setelah shalat wajib telaksana...

Haruskah berhenti, dan diam saja...?

Hingga sebelum shalat di sepertiga malam terlaksana, terbaca sebuah untaian tausyiah yg manis dr Ustadzah Vienna Alifa..

Sy pun tersentil dengan indahnya.

Bukan, bukan sy harus berhenti atas semua kesibukan..
Bukankah orang yg terbaik itu adalah yang memiliki keshalihan sosial, disamping keshalihah pribadi?
Memberikan manfaat yang lebih banyak ut sekitar?
Pekerja keras yg bertebaran di muka bumi setelah shalat didirikan?

Lalu, apa yang salah?

Nampaknya prioritas sy mulai bergeser. Tidak lg menempatkan Allah SWT sebagai tujuan utama. Sy terlalu fokus dengan berbagai target dan keinginan sy. Astaghfirullah 'al adzim...

Seharusnya, apapun amanah yang ada di pundak, Allah SWT tetap no 1 di hati, pikiran, dan lisan sy.
Meniatkan setiap langkah, ucap, gerak atas semua laku hanya untuk keridhoan Allah SWT semata.
Memahami bahwa setiap usaha adalah ikhtiar sy ut mendapatkan hasil yang baik. Bahwa hasil atas setiap kerja sy dalam genggaman Allah SWT.
Hingga 'aneh' rasanya jika bertungkus lumus nya sy dalam suatu pekerjaan membuat ibadah yaumian sy menjadi terjun bebas ke bawah.
Karena bukankah Allah SWt yang memberi hasil? Maka sy harus merayu padaNya dengan segenap kemampuan sy. Agar semua lelah jiwa, raga dan pikiran sy mendapatkan hasil yg maksimal di dunia dan syurgaNYA...
Serta mendapatkan bonus ut berjumpa denganNYA nanti, aamiin..

Maka, sy harus bangkit. Membenahi niat, mengatur kembali manajemen amalan sy, dan menempatkan DIA sebagai No 1 dalam hati, jiwa, raga, pikiran sy ....
Bukankah kematian itu sangat dekat? Teramat dekat.

Mohon do'anya .. :)

Wednesday, 17 April 2013

Bukan hal yang mudah bagi saya ut terus berjuang tanpa keluhan.
Bukan hal yang gampang bagi saya ut terus maju, hingga hasil itu nampak di hadapan mata.
Apalagi ut terus berprasangka baik, memupuk berjuta harapan akan balasan nan kekal dan abadi di ujung sana.

Perlu usaha yang keras, sangat keras agar senantiasa berjalan. Kemudian menambah rasa syukur dalam setiap langkah yang terayun. Serta mengalirkan jutaan rasa optimisme agar gerak kaki tak terhenti.

Allah SWT melihat proses, maka bergeraklah. InsyaAllah akan ada hasil di ujung perjuangan.
Allah SWT menemani dalam setiap helaan nafas, maka berpikirlah ut melakukan sebuah terobosan.
Karena DIA senantiasa  mengistimewakan umatnya yang mau berpikir, beramal, bergerak, namun tetap tunduk, tawadhu dan patuh atas semua perintahNYA...


Yaa Rabb ...Kuatkan hambaMu ini..