Status seorang teman, mengingatkan saya akan kenangan lebih dari 6 tahun yang lalu. Ketika saya mendengar nama seorang pria untuk yang pertama kalinya, melihat wajahnya, eh gak melihat aning. Soalnya waktu itu hujan cukup lebat sehingga keadaan sangat gelap. Saya hanya tahu ada Ustadz dan ikhwan di seberang sana. Sementara saya ditemani dua orang Teteh yang baik hati.
Atas skenario Allah, 2 minggu kemudian, lelaki yang baru saya dengar namanya, dan wajahnya tak dapat saya kenali dalam gelap itupun sah menjadi suami saya.
Subhanallah...
Semuanya adalah untaian rencana indah dari Allah SWT. Kedua orang tua kami setuju. Apa dan Mamah Apa mengijinkan putrinya dipinang oleh si Mas. Ibu dan Bapak pun merestui saya menjadi pendamping si Mas. Semua kakak dan adik kami pun sepakat, tidak ada yang menghalangi.
Yang lebih indah lagi, dalam 2 minggu acara akad dan resepsi sederhana pun siap dilaksanakan. Aaah saya selalu terharu bagian ini. Bukan hanya Aa, Teteh, Mas, dan Mbak, serta adik keluarga inti saya dan si Mas yang terlibat. Tapi Mamang dan Bibi, adik-adik dari Mamah, mereka semua kompak menyiapkan acara pernikahanku.
Meski kabar datang 2 minggu sebelum hari H, karena memang baru mengenal dan lamaran waktu itu. Namun tidak ada komplain, protes, ataupun pertanyaan aneh mengenai rencana pernikahanku. Semua keluarga besarku mendukung, dan membantu.
Subhanallah, begitu dimudahkan, dilapangkan.
Kini, 6 tahun lebih sedikit pernikahan kami berjalan. Dua putri yang lucu telah meramaikan, menunggu yang ketiga, insyaAllah di dalam rahim.
Semoga semua jasa baik mereka, orang-orang yang kucintai, berbalas syurga...
Doakan langkah kami kuat dan tegap menghadapi hari-hari ke depan. hidup tidak pernah mudah. Amanah akan semakin bertambah...
Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi dan meridhoi langkah kami ...
.
No comments:
Post a Comment