Anak-anak Manis ^__^
Di saat menjelang tidur, duo krucils masih asyik main, ketawa-ketiwi. Ibunya sudah lelah menanti...
"Ayoo cepat tidur, Ummi matiin ya lampunya."
"Tak naaaak," jawab si sulung sambil tetep main dengan adiknya.
"Ya udah Ummi tidur!" si Ibu sudah pasrah. Ia membalikan tubuhnya, tidur menghadap kanan, membelakangi kiddos.
"Adek sini sama Ceuceu, Ceuceu mpok-mpok ya! Eh jangan di situ, nanti gak kena bantal. Sini!"
Huhuhuhu si ibu yang mendengar celotehan sang Kakak, terharu. Galak banget ya Ibunya, padahal anak-anaknya manis gini... ^__^
Tak lama, setelah dirasa anak-anak berbaring manis, si Ibu bangkit dr
tidurnya untuk mematikan lampu kamar. Eeh si adek malah bangun, dan
dengan isengnya tidur di bantal Ibunya.
"Teteh (panggilan ke si adek, karena mau punya adek), Teteh mau tidur dimana?"
"Sini." ucap si kecil mantap, sambil diam di bantal ibunya.
"Ummi dimana?"
"Sana, adek sini, Ummi sana, ceuceu sana." Tangan si mungil menunjukan posisi-posisi tidur.
"Ya udah Ummi tidur di tempat Abah ya," ealaaah si Ibu merajuk. Ia pun beranjak mematikan lampu, lalu tidur di kasur Abah.
Reaksi si sulung, "Ummi.. mau tidur sama Ummi."
"Nggak," si Ibu tetap pundung.
"Huhuhuhu.. huhuhuhu..." tangisan sedih terdengar dr mulut si sulung.
"Ya udah sini, Ummi pegang tangan Ceuceu. Kan biasanya jg pegangan
tangan." Ibu yg mulai emosi itu menenangkan anaknya. " Jangan nangis,
ayo bobo! Adek juga gak nangis!"
Si sulung nangis sambil pegangan
tangan, si adek malah nyamperin ke tempat ibunya. Ia lalu tidur di
sebelah ibunya dengan santai.
"Ih tutah (susah)," si adek
bolak-balik membetulkan posisinya. Bantal yg dipakai di tempat tidur
Abahnya memang lebih tinggi. Ia terus menerus guling kanan dan kiri,
tapi tetap saja posisinya gak pas.
"Ya sudah, Teteh pake bantal Teteh ya! Yang ini ketinggian." Ibunya menawarkan solusi.
Tiba-tiba, "Ummi maaf," gadis kecil berusia belum 2tahun ini mengeluarkan suara penyesalan dan uluran tangan.
Ibunya bengong, antara terharu dan pingin ketawa. Huhuhu si kecil
meminta maaf, sekaligus rayuan agar si Ummi kembali ke tempat tidurnya.
"Ummi maaf, " sekali lagi suara kecilnya terdengar, tanganya pun tetap terjulur.
"Iya Ummi maafkan. Ayo kita tidur lagi di tempat kita ya. Teteh tidur di sebelah Ummi ya."
Adik kecil yang insyaAllah segera menjadi kakak itu pun tersenyum
manis. Kami pun beranjak ke tempat biasanya. Si kecil dipeluk dan di
'mpok-mpok' Ummi dengan tangan kanan, si sulung memegang tangan Ummi
yang kiri dengan erat.
"Ummi, baca doa dulu biar gak mimpi buruk!" si sulung mengingatkan.
Kami pun memulai ritual sebelum tidur bersama-sama. Membaca Al-Ikhlas,
AL-Falaq, An-Naas, lalu meniup dan mengusapkan ke seluruh tubuh seperti
yg Rasulullah lakukan. kemudian ditutup dengan doa sebelum tidur...
-Happy Ending-
Moral of the story :
"Jadi ibu jangan cepet pundungan! Tuh lihat, anak-anaknya manis banget
begitu. Malu kan kalo dikit-dikit pundung.. dikit-dikit merajuk."
Pembelaan si ibu -"Udah cape bin ngantuk, pengen BOBO TITIK"
Hehehehe... ^__^
No comments:
Post a Comment