Sunday, 3 November 2013

Lelaki kerren ^_^

Lelaki kerren itu adalah yaaang...
  • Pandai menarik hati anaknya, ngasuh, ngabebenjokeun, ngais buah hati, ameng dsjb ...
  • Mau bantuin kerjaan istrinya ...
  • Bersedia menghabiskan waktu dengan anak-anaknya, sementara sang istri beraktifitas (bahasa lainnya nitipin anak-anak ^_^)
  • Tidak malu untuk berbelanja ....
  • Bersedia bobolokot ledok dan bau ut membantu pekerjaan dapur istirnya..

Daaan bukan yaaaang...
  • Membelikan mobil mewah...
  • Rajin berkata romantis...
  • Menghadiahi coklat di hari jadi...
  • Suka memuji istrinya ...
  • Berdandan keren ut istrinya

Bagaimana dg anda?
Tulislah definisi kekerenan si dia berdasarkan apa yang ada di suami anda, kelebihan yang ia punya. Niscaya ia jadi lelaki terkeren di duniaa .. *twiing!
Jangan mendefinisikan sesuatu yg tidak ada, atau jaaauh dr kepribadian si dia, karena ia akan menjadi lelaki paling tidak kerren sedunia ... *dweeeng
Apalagi kalau baru kenal pas nikah, tentu saja apa yang ada di diri suami harus diterima satu paket lengkap kap kap.. tanpa protes ...
Pan gak tau sebelumnya tea ...
Shocknya sekalian...
Sekalian indah dan romantis...
*prikitiiieeewww...

Semoga pernikahan Anda barokah yaa

Rumah di Syurga

Rumah di Syurga .. Rumah di Syurga...
Magic Words yang akan menguatkan kita untuk bersabar dalam kesempitan

Rumah di Syurga .. Rumah di Syurga...
Magic Words yang akan mentawadhukan kita untuk bersabar dalam kesenangan

Rumah di Syurga .. Rumah di Syurga...
Magic Words yang akan mengistiqomahkan kita untuk bersabar dalam ketaatan

Rumah di Syurga .. Rumah di Syurga...
Magic Words yang akan menmbahagiakan kita untuk bersabar dalam kesedihan

Rumah di Syurga .. Rumah di Syurga...
Magic Words yang akan meluluskan kita untuk bersabar dalam ujian

Rumah di Syurga .. Rumah di Syurga...
Magic Words yang akan mengokohkan kita untuk bersabar ketika menghadapi badai

Rumah di Syurga .. Rumah di Syurga...
Seperti do'a Asiah, seorang muslimah yang sabar, kuat, dan senantiasa istiqomah meski harus menghadapi kekejaman Fir'aun.
Sebuah permintaan agung senantiasa terucap dalam do'anya yang diabadikan dalam QS At-Tahrim : 11, yaitu agar ia dibangunkan rumah di SyurgaNya ...

Dan harapan2 itu pulalah yang Ummi letakan dalam namamu putri sulungku, agar menjadi doa agar engkau seperti Asiah, muslimah yang istiqomah

 
<3

Friday, 1 November 2013

ketika uang tinggal selembar ..
kemudian 'menemukan' bahwa di celengan ada beberapa lembar berwarna merah.... rasanya luarrrr biasa. seperti menemukan harta karun ..
*aisssh lebay nya...

Alhamdulilah... sentiasa bersyukur atas setiap karuniaNya ...
Beberapa teman telah berhaji, tahun ini ataupun tahun2 sebelumnya ...
Jujur sj sy 'iri'...
Ada rasa haru, syukur, & tentu harapan ut bisa seperti mereka ...
Dan ketika seorang sahabat yg menunaikan ibadah haji mendoakan agar teman-temannya berangkat haji ( termasuk sy)....
Maka sungguh, dada ini bergetar hebat, serta mulut berucap Aamiin ..
Ya Allah kabulkanlah ...

Meski belum punya tabungan haji, meski harta belum berlebih...
Namun harap itu tetap ada..
Semoga Allah SWT berkenan mengundang kami ke baitullah..
Aamiin ...



*terharu ... Sungguh..
Jazakumullah khayran katsira Ukhti...
Sebagai istri, ketika suami pergi menunaikan tugasnya, berharaplah ut dapat 'kecipratan' pahala. Yaitu dengan meridhoi keberangkatannya, mendoakannya, serta tak lupa menjaga amanah yang dititipkannya pd kita. Semoga kesabaran kita berbuah pahala. Semoga pengorbanan kita dalam mensupport tugas suami akan dibalas dg pahala seperti amal baik yg dilakukan suami dalam menjalankan tugasnya.
Rugi rasanya kl kita manyun ketika mengantarkan suami dlm menjalankan tugasnya. Apalagi sambil marah2 & ngomel. Toh tetap saja suami shalih harus berangkat menunaikan amanah.
Kan lebih baik jika diiringi dg senyum, hati yg ikhlas & doa yg tulus.

Pun begitu ketika suami memberikan kita ijin ut menunaikan amanah. Baik pekerjaan rutin maupun amanah lain. Maka gunakanlah setiap detiknya dengan penuh tanggung jawab. Semoga suami juga 'kecipratan' amal baik yg kita kerjakan.

"Terimakasih ya mas, sudah mengijinkan istrinya ut bergerak, beramal. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang jauuh lebih baik."
7 tahun lalu selepas shalat iedul adha ditunaikan, ia 'memintaku' pada waliku tercinta, Apa Opang Sofyan
Saat itu tidak ada harapan berlebihan, hanya lantunan doa agar Allah SWT menunjukkan yg terbaik ut kami.

14 hari kemudian, mitsaqan ghaliza terucap...
Alhamdulilah

Semoga cinta Ibrahim pada Rabbnya senantiasa menjadi inspirasi dalam perjalanan cinta kita ya mas Teguh Prakoso...
Senantiasa menempatkan cinta pada Allah SWT sebagai ruh & pondasi bg keluarga kita...
Semoga berkekalan hingga ke jannahNya
Aamiin ...

Selamat Hari Raya ...
Ketika demam, mas khalid malah tidur nyenyak. Susah ut dibangunkan. Menyusu sebentar saja, langsung pules lg. Si ummi harus tega membangunkan, agar khalid bisa menyusu.
Alhamdulilah sekarang panasnya turun. Si ummi pun kembali mendengar tangisan khalid, tanda ia haus & ingin menyusu. Tanpa ummi bangunkan lg.
Alhamdulilah.. Tangisan yg ditunggu...
Anak adalah amanah...

Sesungguhnya tangis ummi lebih deras ketika engkau menangis karena ummi, Nak...

Tak ada metode pengasuhan terbaik, terhebat, tersukses yg bs menjamin engkau akan mjd ahli syurga...

Hanya beribu doa yg ummi panjatkan agar setiap langkah & tindakan ummi mjd jalan bagi kita ut menuju jannahNya ...

Semoga buah hati ummi mjd muslim, muslimah yg shalih & shalihah
"Akan datang pada manusia suatu zaman (masa), di mana pada masa itu seseorang dikatakan, "Alangkah wibawannya, alangkah cerdasnya, dan alangkah kuatnya, " tetapi dalam hatinya tidak ada seberat biji pun dari keimanan." (HR. Bukhari)

Istighfar banyak banyak....
Memuhasabah diri, menghitung amal yg sangat minim ini..
Khawatir tak ada iman yang menyertai setiap tingkah, laku, dan perbuatan...
Istighfar....
^__^
"Tama Teteh .. Tama Teteh...", atau "Sendiliii.. sendilli..."
Begitulah gadis cilik itu meminta melakukan semuanya sendiri. Dari mulai mandi, makan, pakai baju, sikat gigi, bersih2 setelah BAB & BAK, bahkan ketika berjalan kaki.
Tentu saja sebagai ibu, sy merasa sangaat senang. Putri saya sudah 'besar', sudah mau belajar semuanya...
Tapi.. ada Tapinya lhoo..

Harus lebih sabar, karena waktu yg diperlukan menjadi lebih lama. Makan lebih berantakan. Harus siap-siap jadi bodyguard ketika berjalan, tanpa memegang tangannya. Harus punya banyak bujukan agar mau dimandikan/ bersihkan lagi setelah si mungil melakukannya sendiri. Lebih lelah, dan menguras emosi, jika keimanan tak lagi bersemayam di hati.

Namun gadis kecil itu pantang menyerah. Luar biasa! Setiap hari permintaannya selalu sama. Meski 'kegagalan' sering sekali menerpanya. Atau pun rasa sakit dirasanya ketika berjalan sendiri, dan kemudian terjatuh. Namun ia tak pernah menyerah. Selalu berusaha melakukan semuanya SENDIRI.

Subhanallah...
Begitulah anak kecil belajar. Tak kenal menyerah. Tak pantang berhenti kala halangan menghadang. Tetap ceria ketika menghadapi masalah, dan justru ia anggap sebagai tantangan.
Setiap anak adalah pembelajar sejati....

Namun kenapa, ketika beranjak dewasa, kita makin penakut? Semakin mudah menyerah ketika menemui kegagalan. Serta langsung terdiam ketika menghadapi kesulitan...
Mungkin pola pikir & asuhan orang tua membuat jiwa-jiwa pemberani itu makin menyusut keperkasaannya, berkurang jiwa petualangannya, serta mengerdil jiwa pantang menyerahnya?

*PR ibu ..., menjaga keberanian buah hatinya agar sesuai track-nya. Menjadi penyemangat ut ibu juga agar tidak menyerah menghadapi ujian hidup. Serta sentiasa berusaha & tidak pantang menyerah dalam menghadapi berbagai masalah
Saya makin mencintainya bukan karena ungkapan romantis yg biasa diucapkan ol pangeran di negeri dongeng...
Saya makin menyukainya bukan karena ia rajin menghadiahi coklat & bunga seperti pria dalam sinetron...
Saya makin menyayanginya bukan karena dia memberikan unlimited credit card ut sy habiskan setiap harinya, seperti tokoh khayalan di negeri yg penuh kemewahan...

Rasa cinta itu makin menguat kala melihat ia mengasuh 2 Krucils kami dengan penuh kesabaran...
Rasa suka itu tumbuh subur ketika tanpa banyak mengeluh ia turut membantu meringankan beban2ku...
Dan rasa sayang makin tertanam kokoh kala melihatnya tersenyum tulus setiap harinya...

Dan semuanya adalah 'bonus', anugerah dr Rabb Sang Pencipta. Karena sy baru mengetahui keistimewaan nya setelah menikah. Sy tidak mengenalnya sebelum akad terucap. Tak banyak pula informasi tentangnya yg kudapatkan sebelum mitsaqan ghalizha terpatri.

Bersyukur... Bersyukur... Senantiasa bersyukur atas setiap anugerah dariNYA. Semuanya akan terasa indah ketika kita melihatnya dr posisi yg terbaik. Membuka mata atas kelebihan yg diberi. Mencoba memahami & berkompromi atas kekurangan. Karena setiap hamba tiada yg sempurna..

Bersyukur... Senantiasa bersyukur...
Agar Dia menambahkan nikmatNya pd kami, & menghindarkan kami dr azab...



*eeeh...
Bangun tidur, Neng una berjalan ke dapur..
"Ummi nak matan. Ummi nak sop."
"Mau sama ayam gak?"
"Tak naaak... Nak cop." Ucap si mungil, mantap.

Sop, begitulah husna menyebut sayur asem. Menu makan nya tadi pagi yg ia makan dg lahapnya. Sekarang, ketika sore menjelang, ia meminta menu yg sama.

Si ummi Jd terharu. Teringat Aki Opang Sofyan yg jg sangat menyukai sayur asem. Hati kian tergugu melihat krucil imut ini memakan waluh (labu siam) dg semangatnya. Sayur kesukaan umminya jg.

Euleeuh ternyata tanpa diajari, kesukaan menurun dg alami pd buah hati

Alhamdulillah...
Entah musik darimana, hembusan lirik dr siapa. Siang itu tiba2 sy nyanyi lagu pop dewasa dengan penuh penghayatan.. o_O
Tiba-tiba gadis mungil di sebelah sy menatap dg tatapan aneh, tak biasa. Lalu si mungil bilang, "Tatuuut..."
Oalaaah nduk, jujur sekali .
Alhamdulillah...Terimakasih sudah mengingatkan ummi ut segera menutup mulut ini, & menghentikan dendang yg gak jelas.

Tak lama, ketika ummi ambil al-quran, engkau pun segera mengambil al-quran. Ketika ummi tilawah, engkau pun melafalkan surat yg kau hafal. Seakan-akan engkau pun sedang membaca...
Heuheu.. Akting baca, ceritanya mah..

Alhamdulillah.. Nuhuun ya Neng shalihah, sdh mengingatkan ummi ut senantiasa menjaga lisan ini.
Hidup.. ada perjumpaan ada perpisahan...
Setiap goresan kenangan menjadi perekat antara insan yang Allah pertemukan dalam seknarionya...

Setiap perpisahan, ada sepatah dua patah, beribu patah kata yang terucap...
Masing-masing jiwa menyampaikan apa yang dirasa,

Lalu... Aku pun termenung..
Ketika yang lain menyampaikan beribu kata perpisahan,
Pikiranku terus memuhasabah diri,
Kelak, ketika aku pulang, entah kembali ke tanah air, atau pun kembali ke haribaan Rabbku, apa yang saudaraku sampaikan tentang aku?

Bukan, bukan tentang mencari penilaian manusia. Ingin nampak baik di hadapan hamba...
Karena sesungguhnya Allah Maha Tahu apa yang dirasa...

Namun, tentang seberapa besar aku memberikan manfaat bagi sekitarku...
Tentang seberapa amanah aku menunaikan hak teman-temanku...
Tentang sejauh mana aku menunaikan kewajibanku terhadap sahabatku...
Tentang janji yang terucap, rasa yang terikat, bantuan yang tertunai, ataupun telinga yang terbuka untuk menjadi sandaran sebuah cerita, serta bahu yang lapang untuk memeluk sahabat tercinta...

Dan, air mata ini pun meleleh...
Bukan hanya sedih akan sebuah perpisahan...
Tapi juga menyesal karena belum memberikan yang terbaik untuk saudari tercinta...

Jika ada masa, usia, dan rizki, semoga Allah SWT memberikan kesempatan bagiku untuk menambal semua kekurangan selama perjalanan bersama...
Sebelum usia menjemput, semoga diri ini mampu menunaikan amanah persaudaraan ini...

Uhibukum fillah.. insyaa Allah...
Tiba - tiba petang ini teringat tausyiah Ustz Agus Al hafizh..
"Jd ketika org bertanya ttg metode mdh ngafal, sbtlnya yg diinginkannya adlh cepet nempel, segera hafal, sekali ngulang lgsg ingat..

Padahal tujuan MENGHAFAL AlQuran adlh berlama2, sibuk n banyak brsm AlQrn.. (Hakikatnya kan banyak brsm Allah)"

Menikmati esensi indahnya bersama Al-Qur'an, menghayati setiap proses mengulang-ulang bacaan Al-Qur'an, merenungi setiap makna yang dilafalkan...
Subhanallah... indah rasanya terucap, namun kadang sulit untuk istiqomah 'berduaan' bersana Al-Qur'an ...

Dan tiba-tiba, tausyiah itu pun mengingatkanku akan hakikat berusaha...
Jika selama ini usaha sy belum memberikan hasil seperti yang saya idamkan, maka in syaa Allah...
Allah SWT masih menginginkan saya untuk berusaha lebih keras dengan ikhlas, sehingga in syaa Allah jika keikhlasan itu terus terpelihara, maka 'tabungan' akhirat akan bertambah
Allah SWT memberikan kesempatan saya untuk meminta dan berdo'a padaNYA lebih sering dan banyak lagi, lebih mendekat lagi, tawakal, menyerahkan diri hanya padaNYA...
Allah SWT mengingatkan sy untuk senantiasa bersyukur akan setiap hasil, meski setitik, meski sedikit. Melatih kepekaan diri untuk berempati pada yang lain. Makin menyadari bahwa diri ini kecil, tak berarti. Hanya Allah SWT yang Maha Besar dan Maha Berkuasa. Makin merasa bahwa diri ini tak berdaya, meski semua usaha (serasa) sudah dilakukan. Karena HANYA ALLAH SWT lah yang mengabulkan dan memudahkan ... Sehingga in syaa Allah makin menyemangati diri untuk semakin dekat denganNYa...

Seperti Ustadz Agus sampaikan,
"Bukankah hakikatnya dalam semua amalan kita adalah, untuk bersama dengan Allah SWT, kapan pun.. dimana pun"
in syaa Allah ...

Alhamdulillah si sulung ikut sahur atas kemauannya sendiri ...
Semoga kuat puasanya ya Nduk...
Kalau pun belum kuat full 1 hari, kita coba setengah hari..
Kalau pun sebelum setengah hari ternyata sudah haus, mari kita bincangkan...
Jadikan ramadhan ini bulan penuh kebahagiaan, kegembiraan...
Sehingga engkau akan menantikan bulan penuh berkah ini setiap tahunnya


Mohon doanya
Alhamdulillah...
Dedek janin, ummi & ceuceu berhasil melalui hari pertama shaum.
Ceuceu sempat berbuka jam 2 siang dg air, milo & air anggur..
Ceunah kabita liat rekan sejawat yg pd buka ut sekedar minum di tengah hari....
In syaa Allaah hari ini belajar shaum lg ya Nduk
Alhamdulillah kami b2 sukses jg ut menahan teriakan & amarah...
Ceuceu maniiisss banger Kl lg shaum. Beberapa kali sempat mau merajuk, ga Jadi karena diingatkan Kl lg shaum
Alhamdulillah...
Dedek janin, meski sesekali ada kontraksi di bag bawah rahim. Tp InsyaAllah adek baby kuat ya nak?
Semoga shaum ini menjadi salah satu pondasi tarbiyah yg penting untukmu mujahid kecil ...

In syaa Allaah tahun depan Teteh Husna pula yg mulai belajar shaum dg 2x sahur & berbuka semampunya

Mohon doanya...
#TarbiyahRamadan

Alhamdulillah sampai hariini, si sulung (5T) ikut sahur terus. Shaumnya kadang penuh, kadang bolong. Alhamdulillah kl sekolah mah bisa penuh shaumnya, kl full di rumah atau dengan Ummi terus, yg justru jadi minta buka ^__^

Tarbiyah selanjutnya adalah mengajaknya shalat subuh. Meski rajin sahur, si mungil biasanya langsung tidur setelah sahur. Si Ummi harus mengeluarkan berbagai jurus dan rayuan maut untuk mengajaknya shalat subuh...
Pagi ini,
"Ceu, shalat yuk!"
"Tak nak...."
" Ceuceu kan sudah hebat bisa puasa penuh, ikut sahur. Nanti kl tak sholat susah masuk syurganya. Ceuceu shaum biar bisa masuk syurga kan?"
Gadis mungil itu pun mengangguk.
"Di syurga semua yang Ceuceu mau, in syaa Allaah ada."
"Ada kolam renang es krim!" Tiba-tiba gadis kecil itu berkata dengan mata berbinar dan riang.
Haaaah.. kolam renang es krim? Macam mana pulak ituuu...
Kl ut Ummi kebayangnya jarareged, alias lengket. Berenang di kolam es krim. ^__^

Meski jarareged dan teu kabita, but finally I said,
"Heemmh yaa.. kolam renang es krim. Jadi sambil berenang... slruuuupp.... slruuuppp... syedaaaappppp."
Hahaha.. kami pun tertawa riang berdua... ^__^
Dan alhamdulillah si sulung pun mau shalat subuh, dan berwudlu dengan tertibnya...

In syaa Allaah ya Nak, semoga suatu saat nanti kita bersama orang2 tercinta akan 'berenang' di telaga yang jernih di JannahNYA...

Aamiin

Wednesday, 16 October 2013

Me Time

Alhamdulillah..
Belajar itu memang mengasyikan, menegangkan, dan memberikan warna tersendiri. Seperti mencium kehidupan baru.
Meski banyak backsound, namun suara itu justru mengasyikan. Membuatku tetap menyadari bahwa aku adalah ibu dari 3 krucils. Heuheu kalau tidak ada suara-suara itu, atau tidak ada toelan, dan panggilan "Ummi!!!", mungkin aku merasa masih single. Dan terlarut dalam tumpukan artikel mengasyikan.. 
*beuu hiperbolis... 

Ternyata, ut ibu-ibu sepertiku, tidak perlu suasana tenang (yang terkadang mustahil) ut membaca dan belajar)
Yang diperlukan adalah ..... kerjasama.. Ya kerjasama... 

*like wonderpet said 
Kerjasama si sulung dan si tengah bermain anteng, serta si mujahid kecil terlelap tidur...
Serta berkompromi untuk belajar di tengah hingar bingar kehidupan... 
Maka itulah saatnya si ibu "Me time"

Menuju 7 tahun

7 tahun lalu, selepas shalat iedul adha ditunaikan, ia 'memintaku' pada waliku tercinta, Apa Opang Sofyan
Saat itu tidak ada harapan berlebihan, hanya lantunan doa agar Allah SWT menunjukkan yg terbaik ut kami.

14 hari kemudian, mitsaqan ghaliza terucap...
Alhamdulilah <3

Semoga cinta Ibrahim pada Rabbnya senantiasa menjadi inspirasi dalam perjalanan cinta kita ya mas Teguh Prakoso...
Senantiasa menempatkan cinta pada Allah SWT sebagai ruh & pondasi bg keluarga kita...
Semoga berkekalan hingga ke jannahNya 
Aamiin ...

Selamat Hari Raya ...

Yang Lagi Akur

Ketika si Ummi ngelonin mujahid imut, si abah lagi keluar, duo gadis lagi asyik di depan.
"Ini belum Ceu," ujar si Teteh una. Nampaknya mereka sedang membereskan mainan sejenis lego KW10 (hihihih..:D)..
"Beberesnya sudah Ceu?" Tanya Ummi, pertanyaan yg sebenarnya untuk menebak apa yang mereka lakukan.
"Belum Mi." Ucap si sulung. Sambil terus sibuk ngemandorin adeknya, dan juga ikut beres - beres.
Alhamdulillah, tanpa Ummi cerewetin apalagi diperintah, duo gadis kompak beres2.

Tak lama mereka sudah ribut lagi,
"Teteh yang di atas," ujar si mungil, suaranya terdengar dari arah depan kamar mandi. Nampaknya ia ingin ngebooking jojodog alias tempat duduk kecil yg ada di kamar mandi, untuk dia naiki saat sikat gigi. Maklum tubuhnya mungil, tak sampai wastafel kl tak naik jojodog. 
Namun entah bagaimana, tampaknya si Ceuceu yg duluan naik. Alhamdulillah si Teteh mungil tidak protes, yang ada dia malah bilang, "Ceu sikat gigi Teteh."
Maksudnya dia minta diambilkan sikat gigi sama Ceuceunya yg sudah naik jojodog. 

Setelah Ceuceu beres sikat gigi, dengan manisnya terdengar suara, "Sini dek!" 
Mungkin ia mempersilahkan adiknya naik jojodog. Tak lama si sulung menemui saya.
"Ummi, acuk ceuceu basah."
"Iya, (bajunya) ganti. Eh Ceu, adeknya ditanya mau pipis nggak." Pinta Ummi pada si sulung.

Si Sulung pun kembali ke kamar mandi, "Dek, mau pipis nggak?"
"Tak naaak," jawab si kecil, mantap.
Namun tak lama...
"Teteeeh ngompoool...." teriak si Teteh mungil dari kamar mandi... 

*heeeuuuuh anggeeer.. kabiasaaan si Teteh, ditawarin pipis nggak mau, tapi tak lama kemudian ngompol di kamar mandi 

Alhamdulillah, meski ada insiden 'ngompol', tapi Ummi bahagiaaaaaaaaa sekali lihat Ceuceu dan Teteh akur. Tidak ada huru-hara sebelum tidur . Apalagi dengan kompaknya beres2 mainan, tanpa Ummi minta. 
Alhamdulillah... Alhamdulillah...
Akur-akur terus ya sayaaaaaaaaang 
Rasa syukur bertambah karena malam ini ditutup dengan murajaah Ceuceu shalihah dr Al-Fatihah, lalu At-Takatsur sampai An-Naas, sebelum tidur.

Rabbi habli miladunka Dzurriyyatan Thoyyibatan. innaka samiiud Du'aa'

Aamiin..

Thursday, 10 October 2013

[Cerita tentang tumpukan baju yg belum disetrika]


*maaf ya statusnya emak-emak bangeeet, maklum IRT.. ^_^

Ketika melihat tumpukan baju yg belum disetrika, tiba-tiba rasa haroream bin malas pun langsung muncul. Bagaimana tidak,  sekeranjang baju dewasa, sebaskom baju anak-anak, ditambah tumpukan tumpukan kecil lainnya terhidang di depan mata. Sigh....
Namun, tanpa perlu menyingsingkan lengan baju, akhirnya tumpukan baju itu satu persatu mulai saya setrika. Dikeureuyeuh. Tanpa memandang kanan kiri, hanya lisan berdzikir dan melantunkan al-ma'tsurat. Lhaa, daripada pikiran melayang-layang, kan mendingan dzikir ya?
Alhamdulillah, jreeeeng!! Bukan sulap bukan sihir, dan tanpa tiba-tiba, si tumpukan setrikaan pun 'LENYAP', tak bersisa. Ajaib bukan?
Aaaah bukaaaan... :D

Begitu pulalah ketika kita ditimpa ujian yang nampak begitu banyak, bergunung-gunung, seluas lautan bahkan mungkin samudra. Maka si masalah bin ujian itu tidak akan menghilang kecuali kita berusaha menyelesaikannya. Dikeureuyeuh hiji.. hiji. Dicari pangkal masalahnya, berikhtiar, dengan bergerak. bukan dengan diam saja. Tentu saja diiringi dengan dzikir, dan do'a meminta pada Rabb Sang Penggenggam Jiwa. InsyaAllaah, Dia akan memberikan jalan keluar dari arah yang tidak disangka-sangka. Mungkin jalan keluar bukan datang dari arah yg kita usahakan. Namun ikhtiar kita untuk bergerak dan berusaha mencari jalan keluar adalah pahala tersendiri, dan akan senantiasa bernilai di hadapan Allaah SWT.

Kembali ke baju yg belum disetrika...
Pun begitu, ketika si tumpukan setrikaan sudah ludes. Lalu datang lagi baju-baju kering yang lain dari jemuran. Sering kita melalaikannya. Aah nanti saja nyetrikanya, masih sedikit ini. Besok juga bisa. Lalu tanpa direncanakan, ternyata besoknya kita gak sempat menyetrika, begitu pun besoknya lagi... lagi.. lagi dan lagi. Sehingga tumpukan baju yang semula hanya sedikit ini kembali menggunung, melebar seluas samudra. Lalu si haroream dan malas pun datang lagi menyergap.
Mungkin begitu pulalah masalah besar yg kita hadapi. Diawali dari masalah-masalh kecil yg kita abaikan. Kian lama masalah itu kian membesar, tanpa kita sadari. Kita malas ut menyelesaikannya di awal, ketika masalah itu masih kecil.

Yaa begitulah...
...

So mari Mas Teguh Prakoso kita ngobrol lagi  yuk

Tuesday, 4 June 2013

Celoteh Krucils : Wafa mau Abah

"Ummi, mau sama Abah."
"Yaa..." Si Ummi jawab gak semangat gini, sudah biasa soalnya denger kalimat ini
"Ummi kangen sama Abah juga kan?"
*Blushing....
"Abah udah lama gak cuti." Ucap si sulung dengan muka sedih.
*Ettss.. lama gak cuti? Tuing.. tuing si Umminya.
"Kemaren kan Wafa jalan-jalan sama Abah ke Jusco." SI Ummi mengingatkan.
"E.. iyah.. ." Uvap mulut mungilnya.
"Nanti Ceuceu gak ganggu lagi Abah kerja. Abah kerja di rumah. Nanti kerjaan Abah beres, trus pulang ke Indonesia.. Yeaaaaa." Wajah nya berubah ceria dan bahagia.
"Aamiin.. Allahuma Aamiin." Hanya itu yg terucap dari mulut Ummi.
Semoga jadi penyemangat ut Abah yaa...
...

Episode lanjutannya...
"Ummi kalau dedek bayi sudah lahir. Ummi gak ngepok-ngepok Ceuceu lagi kalau bobo. Nanti Ceuceu di empok-empok sama Abah.. Yeaayyyy!!!"

*Balada neng geulis yang nempel sama Abahnya.. Ditinggal sampai malam saja sudah merindu begini.. PAdahal sepagian sebelum Abah berangkat, ini anak nguwel nguwel Abah saja...
feeling loved.

Thursday, 30 May 2013

Berga.. eh Berdagang..

Alhamdulillah, Allah SWT masih memberikan kelapangan rizki pada kami sekeluarga..
Masih bisa makan makanan yang sehat, masih bisa berlindung di balik kokohnya dinding asrama, masih memiliki pakaian yang bersih dan bagus (menurut kami)

Alhamdulillah, meskipun sy bukan pedagang yang gigih. Masih sering gak fokus karena manajemennya masih berantakan. Atau pun lupa berdagang karena sibuk dengan amanah rumah, serta amanah lainnya. Bahkan sering padam semangat karena ruhiyah sedang turun. Namun Allah SWt tetap memudahkan jalan saya dalam berdagang. Ada saja pembeli yang dengan baik hati menanyakan produk yang saya jual, dan kemudian membelinya. Bahkan beberapa orang menawarkan diri membantu saya berjualan dengan menjadi agen, sehingga kami pun berbagi keuntungan.

Alhamdulillah... Maka NikmatNYA yang manakah lagi yang kudustakan?

Meski perlahan, sy mulai menyusun rencana semampu saya untuk konsisten berdagang. Menyiapkan diri, amunisi, dan juga keahlian. Mumpung masih bisa akses internet dari fasilitas kampus. Mumpung anak-anak lagi anteng, dan dedek baby belum lahir. Mumpung masih diberi 'ujian' finansial di negeri rantau.

Sebelum terlena ketika balik kampung nanti. Sibuk nyegat tukang bakso. Nyari penjual rujak. Atau pun ngejar tukang sayur yang lewat.. :P
Ataaauuu sibuk mikirin berita yang selewar sana dan sini tanpa henti..
Maka sy harus optimalkan keberadaan sy di rantau ini...

Bismillah....
Semoga Allah SWT mudahkan jalan kami...

Mangga temans di tengok, lalu di LIKE fan page toko kami ya....
Biar gak ketinggalan info..
^__^
Huurun'iin Styles

 

- Fan Page Huurun'iin Styles-

Saturday, 25 May 2013

Sibuk duo krucils

Alhamdulillah ketika si sulung libur, rumah menjadi ramai. Karena Ceuceu sibuk bermain bersama adik tercinta. Konsekuensinya si Ummi gak bisa buka laptop, biar anak-anak bisa khusyu main tanpa melirik layar laptop. Alhamdulillah, ujung-ujungnya si Ummi bisa konsen mengerjakan hal lain, tidak tergoda buka laptop terus :)

Pun ketika laptop dan internet terkonek, itu adalah masanya Ummi memenuhi janji pada duo krucils tercinta. Ketika duo gadis mungil itu sudah selesai mandi, makan, shalat, dan ngaji (murajaah hafalan), maka mereka diberi hadiah ut memilih tontonan 'sehat' sebelum tidur.

Alhamdulillah kesibukan dan minimnya kesempatan Ummi terkonek dg internet di laptop ini menyelamatkan Ummi. Tidak sibuk membaca berita yang bisa mempengaruhi hati. Bisa lebih memanfaatkan waktu untuk hal lain yg lebih bermanfaat. InsyaAllah..
Saatnya tutup laptop lagi, Neng Una sudah banguuun..:)


Ada yg sibuk beramal.
Ada yang sibuk memikirkan amal orang lain hingga ianya lupa beramal.
Ada pula yang sibuk memberitakan keburukan orang lain sampai lalai ut memuhasabah dirinya sendiri. Lupa, menghitung kebaikan yg sudah dikumpulkan ut bekal di akhirat nanti.
Setiap jiwa ada ujiannya..
Teringat para sahabat yang menyediakan waktunya untuk memuhasabah diri sendiri. Sehingga senantiasa mempersiapkan diri ut beramal lebih baik lagi.
Semoga kesibukan dengan duo krucilku dihitung sebagai pemberat timbangan kebaikan ut pulang ke kampung akhirat nanti. Dan menghindarkanku untuk menyibukan diri atas perkara orang lain yg bisa mengurangkan timbangan amalku yang sedikit ini....

Aamiin..

Wednesday, 22 May 2013

Perpisahan....

perpisahan itu terasa berat, bahkan di hati gadis berusia 5t. hidup di rantau, persaudaraan terjalin sangat erat. namun perpisahan jg terjadi begitu cepat.
seperti kejadian kemaren pagi, ketika 'Ammah Afifatun Nisa, mudik ke indonesia.
"Ceu, ka Husna & rayan hari ini pulang ke indonesia. Jd ceuceu nanti gak ketemu mereka lg ( di Johor)."
Gadis kecil itu terdiam. Raut muka sedih jelas tak bs disembunyikan.
Tak lama..
"Ummi, nanti kl pulang ke indonesia, kt ketemu kak Husna & umminya abang aden ya."
"InsyaAllah nak..." tak mampu kutahan haru mengaaminkan ucap si kecil.
Begitu pun ketika Wafa melihat foto 'Ammah shofiya syidada, Wafa bertanya,
"Ummi, hilmi kok ga pernah ada lg ( di Johor)."
"hilmi udah pulang ke indonesia, nak."
"nanti kl pulang ke indonesia kt ketemu hilmi ya."
"InsyaAllah...," hanya itu kalimat yg sanggup sy ucapkan.
InsyaAllah, Semoga Allah SWT kabulkan pintamu ceuceu shalihah ..

Monday, 20 May 2013

Zuhud dan Husnuzhan...

Keluarga kami di rantau ini alhamdulillah diamanahi mobil charade 93 oleh Allah SWT. Tanpa AC, di johor yang panas ini. Dan kondisi mesin yang sudah cukup tua. Alhamdulillah, insyaAllah kami senantiasa bersyukur karena dengan mobil sederhana ini kami bisa kemana-mana, ke pasar, ke asrama tki ut ngisi taklim, ngisi liqo, dan tahsin.. alhamdulillah mobil tua ini benyak membantu amal kami..
Subhanallah, tiap kami keluar rumah dengan mobil ini, pulangnya kami pasti kecapean. Exhausted bahasa kerennya mah ya? Karena udara panas ini membuat cairan dalam tubuh kami tersedot sangat banyak. Kecepatan mobil juga sangat sederhana. Sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk sampai di suatu tempat. Belum lagi kondisi mesin yang sudah tua, jadi kalau mengisi di tempat yang jauh teh suka ambruk...Alhamdulillah gak mogok di jalan juga hehehe..
Sehingga kalau sudah ngisi di satu tempat, kami kesulitan kalau harus mengisi di tempat lain. Selain badan kami yang cape, mobilnya juga gak kuat hehehe

Suami pernah diajak naik mobil yang lebih kerren, berAC, dan tahan banting. Terasa bedanya! ^__^. Sampai tempat acara lebih fressh, lebih cepat sampai ...

Lalu Kami juga membayangkan aktifitas yang padat dari para qiyadah itu. Dalam satu hari harus menghadiri berbagai macam acara. Mobil yang lebih baik tentu akan lebih nyaman. Sehingga para qiyadah itu bisa lebih fressh, dan istirahat di mobil. Pengalaman shock breaker mobil saya yang ajib, jadi sering kali turun dari mobil pegel pegel hehehe.

Meski begitu, insyaAllah para qiyadah itu juga tidak keberatan jika kendaraannya ternyata kendaraan sederhana. tapi kalau ada yang lebih baik, dan lebih nyaman, kenapa tidak? :)

Dari situ kami belajar. Berdakwah kapan pun, dimana pun, dengan fasilitas apapun. Bahkan dengan mobil tua pun, kami siap insyaAllah. Tapi ketika kita dilebihkan rizki, dan mampu membeli yang lebih baik ut fasilitas dakwah, kenapa tidak? perniagaan kita dengan Allah SWT. Maka Allah SWT akan mengganti dengan yang lebiiiiiih baikkkk....
Bukankah Rasulullah juga mempunyai kuda perang terbaik di zamannya...?
Dan mengenai markaz dakwah, kami pun di negri rantau, mengusahakan menyewa markaz yang baik. Mungkin bisa di rumah kader, atau tenda. tapi alhamdulillah dengan adanya markaz yang khusus, pemanfaatannya lebih banyak...:)
Eh kalau mau beli juga  da memang gak bisa di Johor mah.

Zuhud tidak sama dengan miskin... :). Mengedepankan khusnuzhan, dimana pun, kapan pun.

Allahu'alam bi showab ..:)

Aku, Khadimat dan Putriku

Alhamdulillah, kami dipertemukan dengan khadimat yang sangat baik. Tidak banyak bertingkah, serta menyayangi si sulung dengan sepenuh hati. Seingat saya, saya jarang sekali komplain terhadap pekerjaannya. Alhamdulillah...

Khadimat sebenarnya bukan pilihan utama kami. Tapi karena saya tak bisa fokus dengan riset saya, dan kebetulam kampus memfasilitasi adanya khadimat, maka kami pun memutuskan untuk mencari khadimat. Alhamdulillah kami mendapatkannya ketika mudik, dan dalam waktu yang sangat singkat. Qadarullah, Allah mempertemukan kami dengan khadimat yang baik, amanah serta sanggup menjaga izzahnya.

Sekarang, saya full di rumah. Mengurus dua buah hati kecil dan juga pekerjaan rumah yang lain. Tentu saja ada yang berbeda. Lebih lelah, lebih ribet, lebih pusing namun lebih puas terutama dalam hal pengasuhan anak..

Memang, setiap anak memiliki karakter yang berbeda. Begitu pun si sulung dan adiknya. Banyak sifat yang jauh berbeda. Si sulung lebih complicated, banyak yg saya tidak fahami dari karakternya. Lebih sensitif dan susah ditebak apa maunya. Tapi kalau saya mau sabar, dia bisa diajak kompromi, asal tau triknya. Si sulung sangat Moody sekali. Sementara adiknya, ceria tapi keras kepala..

Selain karena karakter bawaan, saya merasa bahwa ketidak fahaman saya akan karakter si sulung dipengaruhi juga oleh pengasuhan masa kecil. Ada suatu masa dimana dia lebih banyak menghabiskan waktu bersama khadimat, karena saya ada di kampus. Ada bagian-bagian yang hilang yang masih saya cari kepingan puzzle nya.

Padahal ketika di rumah, saya ada untuk si sulung. Tidur pun masih bersama saya. Kalau kemana-mana saya selalu mengajak si sulung. Tapi karena ada khadimat, kadang ketika di rumah pun saya 'menitip'kan si sulung pada khadimat. Alasannya karena saya harus menyelesaikan pekerjaan kampus, atau harus mengurus dagangan saya. Karena ada khadimat yang membantu saya mengasuh si sulung itulah, membuat saya 'tenang' untuk mengerjakan pekerjaan lain ketika di rumah.

Saya juga sempat 'limbung', mudah emosi ketika akhirnya khadimat 'harus' pulang, tesis masih harus diselesaikan, sementara adek bayi sebentar lagi akan lahir. Ada masa-masa saya sangat keras pada si sulung.

Sementara ketika ada khadimat, saya lebih sabar pada si sulung karena saya ingin memanfaatkan kebersamaan saya dengan sebaik-baiknya. Ketika ada khadimat, saya juga tidak pusing memikirkan pekerjaan rumah tangga. Tentu saja hal ini berpengaruh terhadap kestabilan emosi. Kadang ketika lelah, emosi lebih mudah tersulut. Dan tentunya ketika si sulung rewel, khadimat dengan sigap dan siap membantu saya.

Masa transisi itulah merupakan masa yang berat bagi saya dan si sulung. Si sulung yang biasa diperlakukan dengan baik oleh Ummi, Abah dan pengasuhnya, kini harus kehilangan teman main, dan Ibu yang sering kali keras padanya. Ia pun jadi susah ditebak dan lebih sensitif.

Khadimat kami begitu baik, tidak pernah memarahi si sulung. Sering saya bilang padanya, "Kalau si sulung memukul atau berlaku tidak baik, kasi tau saja."
Atau ketika saya melihat si sulung marah atau rewel sehingga memukul pengasuhnya, maka saya yang akan menasihatinya dengan tegas. Tapi tetap saja, kalau saya tidak ada, khadimat tidak berani ut memarahinya, atau mengingatkan si sulung.

Sebenarnya saya juga sudah memberikan aturan-aturan yang jelas  pada khadimat. Tapi tetap saja berbeda antara mengasuh anak sendirian (eh dibantu suami), dengan adanya khadimat.

Begitulah... ada masa dimana saya tidak hadir ketika si sulung tumbuh. Tidak hilang semuanya, tapi ada bagian yang tidak maksimal. Ada prinsip-prinsip yang tak sempat saya terapkan dengan baik. Sehingga ada kepingan puzzle yang hilang antara saya dan si sulung.

Oo tentu saja, bukan berarti saya menyesali kehadiran khadimat. Saya bersyukur ia pernah ada membantu aktifitas kehidupan saya. Dan jika suatu saat nanti saya diberikan rizki lebih ut mempunyai khadimat, semoga khadimat saya nanti tidak jauh berbeda dengan khadimat saya yang dulu.

Hanya saja, satu catatan penting untuk saya adalah, untuk selalu 'mendampingi' tumbuh kembang putra-putri saya dari dekat, membersamainya kapan pun dimana pun. Ada khadimat oke saja. Tapi bukan ut pengasuhan.

Adanya khadimat akan sangat membantu pekerjaan domestik kita sebagai ibu. Sehingga kita bisa lebih fokus dan ceria pada anak-anak. Tidak terlalu stress dengan pekerjan rumah. Ada waktu luang ut membaca dan belajar. Serta bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk bermain dan belajar bersama anak.

Saya juga tidak akan menolak kalau suatu saat nanti suami menawarkan khadimat, untuk meringankan tugas domestik ^__^. Tapi kalau bisa yang pulang -pergi, gak nginep di rumah biar si khadimat pun bisa mengurus keluarganya.

Walaupun ada khadimat saya juga tetap ingin beraktifitas di rumah bersama anak-anak, ada di saat anak-anak membutuhkan saya. Jadi ada khadimat bukan karena saya nya bekerja di luar, tapi ut membantu saya menangani pekerjaan rumah ^__^

Terima kasih untuk para khadimat yang dengan tulus ikhlas senantiasa 'profesional' dengan pekerjaannya...:)
Untuk ibu-ibu yang didampingi khadimat, mari kita lebih bijak. Khadimat perlu istirahat, perlu ilmu untuk menambah keterampilannya, serta wajib bagi kita untuk mendidiknya menjadi muslimah shalihah. Karena ia bagian dari tanggung jawab kita. Kita sebagai manajer rumah tangga, akan dimintai pertanggung jawabannya di yaumil akhirat nanti. Ia juga harus dihargai. Ia bukanlah mesin yang 24 jam stand by, dan harus sempurna mengerjakan segala sesuatunya...
Dan ingatlah... anak-anak kita adalah amanah untuk kita. Dampingilah mereka meski ada khadimat di rumah kita...Jangan sampai da bagian puzzle yang hilang, karena kita terlena...

Allahu'alam bi showab ..:)

Laporan Wafa & Husna : Sudah bisa apa ya?

Sudah lama tidak menulis perkembangan Wafa & Husna. Saat ini usia Wafa 4T 9B, dan Husna 2T 1B..

Yuuk ah mulai dituliskan, sebagai catatan bagi Ummi dan Abahnya. Mengevaluasi apa yang telah Ummi dan Abahnya lakukan ut dua buah hatinya ..


Ceu Wafa:
Alhamdulillah Wafa sudah,
1. Hafal 14 surat insyaAllah, Al Fatihah ditambah surat juz 30 dari Al-Ashr sampai An-Naas. Sedang berjuang menghafal surat At-Takatsur.
2. Sudah bisa berhitung 10 jari.
3. Sudah pandai mengasuh adiknya, kadang2. Tapi kadang2 juga bertengkar hehehe..
4. Hobi lari, terbukti dengan mendapat 3 medali pas sports day di TADIKA IHSAN ^__^
5. Imajinasinya sudah berkembang lebih baik. Main lego jadi hobinya. Bikin mobil, rumah dll sesuai imajinasinya.
6. Bacanya sudah sampai mana ya? Hahaha.. Ummi gak terlalu merhatiin bagian ini. Nanti deh dilihat lagi..:D
Apalagi yaa?
Nanti ditambah kalau inget


Teh Husna, alhamdulillah sudah
1. Cerewet. Banyak bicaranya... Hampir selalu mengikuti apa yang diucapkan ceuceunya :)
2. Sudah hafal 6 surat. Al Fatihah, An-Naas, Al-Falaq, Al Ikhlas, Al-Lahab dan Al - Humazah. Awalnya gak sengaja nyimak hafalan ceuceu. Sekarang Ummi seriusin nambahin hafalan Neng Una :).
3. Sudah bisa buka dan pake celana sendiri.
4. Bisa makan sendiri, tapi gak selalu mau makan sendiri. Seringnya disuapin.

Lupaaa.. hehehe.. Nanti insyaAllah ditambah lagi :)

Oleh-oleh Seminar Ketahanan Keluarga

Alhamdulillah bisa datang ke seminar 'Ketahanan Keluarga'
Anak-anak bareng Abahnya, jadi saya bisa full konsen mendengarkan yg disampaikan pembicara...
Ada beberapa hal yg sy dapatkan hari itu,

♥ Makin mengokohkan hati ut mendampingi kedua putri saya dan adik-adiknya (kelak), di rumah. Menghadapi tantangan zaman dengan do'a, cinta, keteladanan. Serta hati, telinga dan mata yang selalu terbuka. Entah apa jadinya kalau mereka memilih orang lain, bukan sy dan Abahnya, sebagai teman cerita.

♥ Makin menyadari betapa PR saya masih banyak. Ilmu saya masih cetek. Ketika Ali ra berkata, "Didik lah anakmu sesuai zamannya." Maka saya mengartikannya bahwa sy harus menjadi ibu gaul yang smart dan semoga shalihah. Ibu yang bijak yang mampu memilah dan memilih hal yang baik dari dunia luar. Bukan menjadikan anak steril, karena ia akan berhadapan dengan masyarakat, lingkungan, dan kehidupan. Tapi mendidik agar ia menjadi manusia yang imun, sehingga siap menjadi da'i dan da'iyah pembawa perubahan, penegak kalimatullah. Aamiin...

♥ Makin (belajar) bersabar. Tak ingin dua buah hati menjauh dari saya, dan menjadikan yang lain sebagai pengganti ibunya karena ibunya terlalu galak. (Na'udzubillahi min dzalik). Menjadi sahabat, bagi dua balita mungilku ^__^

♥ Makin sayang dengan si dia. Karena mau berada di rumah seharian penuh. Mengasuh dan mendidik anak-anak. Bahkan hingga malam menjelang. Ketika saya terkapar karena rahim bagian bawah yang sakit sepulangnya dari seminar, ia tetap sabar menemani anak-anak.

Alhamdulillah 'ala kuli hal....
Menjemput ilmu, mengejar hidayah. Hingga ketika pulang ke kampung akhirat nanti, ada hujah atas masa yang kuhabiskan ketika hidup di dunia.
Allahu'alam bi showab ...

Tuesday, 14 May 2013

Menjadi ibu...

Menjadi ibu...
Ketika hamil, tubuh menjadi lemah dan bertambah lemah...
Meski begitu, ibu yang shalihah tidak pernah menolak kondisi lemah ini. Setiap sakit, setiap peluh, setiap kelelahan demi kelelahan, semua dijalani dengan penuh kesabaran, demi buah hati yang insyaAllah akan terlahir nanti...

Meski tidak merasakan langsung, meski hanya mengikuti lewat cerita, dan melihat 'perjuangan'nya, namun seorang sahabat telah mengajari lagi arti sebuah kesabaran akan kondisi lemah dan bertambah lemah ini. Darinya saya belajar lagi akan arti perjuangan seorang ibu. Sahabat yang diuji dengan kondisi yg sangat 'lemah' ketika hamil putrinya yang kelima.

Alhamdulillah perjuangannya berujung bahagia. Kini telah lahir bayi yang begitu cantik. Melihat fotonya, bagaimana ia tersenyum, bagaimana ia tertidur dalam balutan selimut. Sebuah pemandangan yang luar biasa, bukti KEMAHA AGUNGAN Rabb Sang Pencipta.

Barakallahu Mbak Qonitatillah Mohd Rofii
Semoga putri shalihahnya menjadi penyejuk mata yang akan membuka jalan ke syurga. Semoga setiap pengorbanana, rasa sakit, dan semua kelelahan juga berganti JANNAHNYA.


Subhanallah perjuangan seorang ibu tak akan terganti meski seorang anak melakukan jutaan amal & pengorbanan untuk ibunya. Maka apalah lagi jika sang anak tidak menghormati ibunya. Aah betapa sombongnya ia.
Bait-bait do'a akan menjadi pelengkap selain bakti kita untuk ibunda tercinta. Semoga Allah SWT kelak membalas semua amal ibunda tercinta dengan jannahNYA. Karena hanya syurga tempat kembali yang terbaik untuk setiap jiwa.

Friday, 3 May 2013

30 April itu

Kami tak merayakan ulang tahun..
Ketika ceuceu minta kek ulang tahun pun, ummi bilang, " Gak ada kue ulang tahun ya. Tp nanti kl hafalan wafa udah 20 beli kue lg. Nanti kl sdh 1 juz, beli kue yg besar ya. InsyaAllah. "

Karena itulah, kami pun lupa kl kemaren 30 april, husna genap 2 tahun. Selain karena tidak ada perayaan juga karena husna sdh lama disapih :-(

Teteh husna sdh 2 tahun, alhamdulillah. Sdh hrs beli tiket sendiri ;-). Sdh besssaaarrr, tp tetep anak kecil..
Ummi harus banyak baca, banyak sabar, & banyak memahami, agar tumbuh kembangmu lebih baiiiik lagi...

Ummi, Abah, ceuceu saaayang una shalihah..

Muraja'ahnya Neng Una

Cerita hari ini tentang gadis berusia 2 tahun.

Pagi itu kami sedang duduk-duduk. Perut sudah kenyang, badan Una pun sudah bersih. Mandi pagi-pagi.
"Teh, ngaji yuk!" ajak Ummi.
Gadis kecil itu pun melafazkan Basmallah. Namun tiba-tiba berhenti. Dia turun dari kursi lalu, "Qur'an... Qur'an...," si gadis kecil mencari Qur'an sambil berjalan ke arah kamar setrikaan. Ia tahu Umminya menyimpan Qur'an di kamar setrikaan, agar bisa nyetrika sambil muraja'ah.
"Pake Qur'an Abah saja ya Teh." Ummi mengambilkan Qur'an Abah yg disimpan di atas meja.
Lalu Qur'an Abah pun ia terima. Lalu Una duduk manis di kursi. Gayanya seperti muslimah yg sedang tilawah. Ia lalu membaca QS Al-Lahab berulang-ulang di halaman yg tertulis surat Al-Fatihah.. ^__^
Diajak baca An-Nass, gak mau. Hari ini pengennya surat Al-Lahab terus. :)
Lalu gadis mungil itu menatap Ummi, dan berkata, " Ummi coba!"
Awalnya Ummi tak faham.
Tapi.. ' Ting'...
Ummi pun mulai membaca Al-Fatihah. Mencoba menerjemahkan maksud Una. ia ingin Ummi melafazkan surat di halaman yg ia buka. Dan yup! Betul! Una ingin Ummi memurajaah hafalan Ummi, seperti yg sering ia lihat ketika Ummi setor hafalan. Setelah Al-Fatihah selesai, gadis kecil itu kembali menunjuk halaman sebelahnya.
Aamaaaan, awal surat Al-Baqarah masih Ummi hafal. :)
Namuun tiba-tiba ia membuka halaman yg di tengah, "Ini!" tunjuknya.
"Waaah surat yang itu mah Ummi belum hafal, Teh." Si Ummi tutup muka. Hafalannya baru yg pendek2. "Yang ini saja ya!" Ummi lalu membuka QS Al-Munafiquun.
Belum selesai Ummi memurajaah QS Al-Munafiquun, gadis kecil itu lalu memberikan Qur'annya, "Coba!" ucap mulut kecilnya.
Apa lagi niiy? Si Ummi menebak apa maunya neng Una. Tak lama terdengar dia membaca Al-Lahab (lagi).
Oooo ternyata neng Una pun mau memurajaah hafalannya. Ia meminta Ummi menyimaknya, seperti yg biasa Ummi lakukan ketika menyimak muraja'ah temen Ummi ketika kami berkumpul di 'lingkaran cinta'.

Subhanalllah....Sungguh Skenario Allah SWT itu sangat indah... ♥

Sy termasuk ibu yg mempercayai bahwa tarbiyah/pendidikan anak itu kapan saja dan dimana saja. Meski lelah, meski ribet, sy ingin anak-anak sy terlibat dalam dakwah. Menyaksikan dan merasakan indahnya dakwah. Serta menjadikan Qur'an teman setianya...
InsyaAllah....
Aamiin...

Friday, 26 April 2013

Berhenti.. atau bergerak?

Ketika raga mulai terasa lelah..
Namun, amanah masih belum lagi usai, ...
Lalu, diri pun memuhasabah ...
Untuk apa lelah-lelah ini, jika nantinya tidak bisa beristirahat di alam abadi sana ...?

Segala kesibukan ini membuat tilawah sy tak tentu ....
Shalat malam pun tak khusyu karena raga masih ingin berbaring dulu,
Hapalan pun terbengkalai karena tak sempat ut duduk tenang dengan Qur'an di genggaman ..
Apalagi shalat sunah yang tak sempat tertunai karena merasa harus segera berdiri setelah shalat wajib telaksana...

Haruskah berhenti, dan diam saja...?

Hingga sebelum shalat di sepertiga malam terlaksana, terbaca sebuah untaian tausyiah yg manis dr Ustadzah Vienna Alifa..

Sy pun tersentil dengan indahnya.

Bukan, bukan sy harus berhenti atas semua kesibukan..
Bukankah orang yg terbaik itu adalah yang memiliki keshalihan sosial, disamping keshalihah pribadi?
Memberikan manfaat yang lebih banyak ut sekitar?
Pekerja keras yg bertebaran di muka bumi setelah shalat didirikan?

Lalu, apa yang salah?

Nampaknya prioritas sy mulai bergeser. Tidak lg menempatkan Allah SWT sebagai tujuan utama. Sy terlalu fokus dengan berbagai target dan keinginan sy. Astaghfirullah 'al adzim...

Seharusnya, apapun amanah yang ada di pundak, Allah SWT tetap no 1 di hati, pikiran, dan lisan sy.
Meniatkan setiap langkah, ucap, gerak atas semua laku hanya untuk keridhoan Allah SWT semata.
Memahami bahwa setiap usaha adalah ikhtiar sy ut mendapatkan hasil yang baik. Bahwa hasil atas setiap kerja sy dalam genggaman Allah SWT.
Hingga 'aneh' rasanya jika bertungkus lumus nya sy dalam suatu pekerjaan membuat ibadah yaumian sy menjadi terjun bebas ke bawah.
Karena bukankah Allah SWt yang memberi hasil? Maka sy harus merayu padaNya dengan segenap kemampuan sy. Agar semua lelah jiwa, raga dan pikiran sy mendapatkan hasil yg maksimal di dunia dan syurgaNYA...
Serta mendapatkan bonus ut berjumpa denganNYA nanti, aamiin..

Maka, sy harus bangkit. Membenahi niat, mengatur kembali manajemen amalan sy, dan menempatkan DIA sebagai No 1 dalam hati, jiwa, raga, pikiran sy ....
Bukankah kematian itu sangat dekat? Teramat dekat.

Mohon do'anya .. :)

Wednesday, 17 April 2013

Bukan hal yang mudah bagi saya ut terus berjuang tanpa keluhan.
Bukan hal yang gampang bagi saya ut terus maju, hingga hasil itu nampak di hadapan mata.
Apalagi ut terus berprasangka baik, memupuk berjuta harapan akan balasan nan kekal dan abadi di ujung sana.

Perlu usaha yang keras, sangat keras agar senantiasa berjalan. Kemudian menambah rasa syukur dalam setiap langkah yang terayun. Serta mengalirkan jutaan rasa optimisme agar gerak kaki tak terhenti.

Allah SWT melihat proses, maka bergeraklah. InsyaAllah akan ada hasil di ujung perjuangan.
Allah SWT menemani dalam setiap helaan nafas, maka berpikirlah ut melakukan sebuah terobosan.
Karena DIA senantiasa  mengistimewakan umatnya yang mau berpikir, beramal, bergerak, namun tetap tunduk, tawadhu dan patuh atas semua perintahNYA...


Yaa Rabb ...Kuatkan hambaMu ini..

Friday, 8 March 2013

Anak-anak Manis ^__^

Di saat menjelang tidur, duo krucils masih asyik main, ketawa-ketiwi. Ibunya sudah lelah menanti...
"Ayoo cepat tidur, Ummi matiin ya lampunya."
"Tak naaaak," jawab si sulung sambil tetep main dengan adiknya.
"Ya udah Ummi tidur!" si Ibu sudah pasrah. Ia membalikan tubuhnya, tidur menghadap kanan, membelakangi kiddos.
"Adek sini sama Ceuceu, Ceuceu mpok-mpok ya! Eh jangan di situ, nanti gak kena bantal. Sini!"
Huhuhuhu si ibu yang mendengar celotehan sang Kakak, terharu. Galak banget ya Ibunya, padahal anak-anaknya manis gini... ^__^

Tak lama, setelah dirasa anak-anak berbaring manis, si Ibu bangkit dr tidurnya untuk mematikan lampu kamar. Eeh si adek malah bangun, dan dengan isengnya tidur di bantal Ibunya.
"Teteh (panggilan ke si adek, karena mau punya adek), Teteh mau tidur dimana?"
"Sini." ucap si kecil mantap, sambil diam di bantal ibunya.
"Ummi dimana?"
"Sana, adek sini, Ummi sana, ceuceu sana." Tangan si mungil menunjukan posisi-posisi tidur.
"Ya udah Ummi tidur di tempat Abah ya," ealaaah si Ibu merajuk. Ia pun beranjak mematikan lampu, lalu tidur di kasur Abah.
Reaksi si sulung, "Ummi.. mau tidur sama Ummi."
"Nggak," si Ibu tetap pundung.
"Huhuhuhu.. huhuhuhu..." tangisan sedih terdengar dr mulut si sulung.
"Ya udah sini, Ummi pegang tangan Ceuceu. Kan biasanya jg pegangan tangan." Ibu yg mulai emosi itu menenangkan anaknya. " Jangan nangis, ayo bobo! Adek juga gak nangis!"
Si sulung nangis sambil pegangan tangan, si adek malah nyamperin ke tempat ibunya. Ia lalu tidur di sebelah ibunya dengan santai.
"Ih tutah (susah)," si adek bolak-balik membetulkan posisinya. Bantal yg dipakai di tempat tidur Abahnya memang lebih tinggi. Ia terus menerus guling kanan dan kiri, tapi tetap saja posisinya gak pas.
"Ya sudah, Teteh pake bantal Teteh ya! Yang ini ketinggian." Ibunya menawarkan solusi.
Tiba-tiba, "Ummi maaf," gadis kecil berusia belum 2tahun ini mengeluarkan suara penyesalan dan uluran tangan.
Ibunya bengong, antara terharu dan pingin ketawa. Huhuhu si kecil meminta maaf, sekaligus rayuan agar si Ummi kembali ke tempat tidurnya.
"Ummi maaf, " sekali lagi suara kecilnya terdengar, tanganya pun tetap terjulur.
"Iya Ummi maafkan. Ayo kita tidur lagi di tempat kita ya. Teteh tidur di sebelah Ummi ya."
Adik kecil yang insyaAllah segera menjadi kakak itu pun tersenyum manis. Kami pun beranjak ke tempat biasanya. Si kecil dipeluk dan di 'mpok-mpok' Ummi dengan tangan kanan, si sulung memegang tangan Ummi yang kiri dengan erat.
"Ummi, baca doa dulu biar gak mimpi buruk!" si sulung mengingatkan.
Kami pun memulai ritual sebelum tidur bersama-sama. Membaca Al-Ikhlas, AL-Falaq, An-Naas, lalu meniup dan mengusapkan ke seluruh tubuh seperti yg Rasulullah lakukan. kemudian ditutup dengan doa sebelum tidur...

-Happy Ending-

Moral of the story :
"Jadi ibu jangan cepet pundungan! Tuh lihat, anak-anaknya manis banget begitu. Malu kan kalo dikit-dikit pundung.. dikit-dikit merajuk."
Pembelaan si ibu -"Udah cape bin ngantuk, pengen BOBO TITIK"
Hehehehe... ^__^

Wednesday, 6 March 2013

-5 Maret 2013-

Menjadi ibu, istri yg full di rumah tanpa khadimat, bukanlah sebuah amanah yg mudah.
Rutinitas yg sama setiap harinya tanpa henti.
Alhamdulillah sy diberi kesempatan ut mengaji. Mendatangi pertemuan rutin yg selalunya mengingatkan sy ut beristirahat dr hiruk pikuk dunia. Menyediakan waktu ut Me Time, 'berduaan' denganNya. Bahwa sesibuk apapun sy, sy harus menyediakan waktu ut shalat wajib & sunah, tilawah, & berdzikir.
Tak terbayang betapa stress nya sy, jika sy tidak menyediakan waktu ut 'beristirahat'.
Apalagi sy bukan tipe orang yg suka keluar, main ke tetangga kecuali penting banget. Pertemuan pekan ini, membuat sy lebih 'gaul'. Selain diingatkan akan akhirat, sy jg diajak ut berdiskusi tentang info terkini. Bahkan diingatkan ut peduli trhdp apa yg terjadi di sekitar.
Kewajiban ut syiar 'amar ma'ruf di setiap pekannya juga mengasah kepekaan sy & memaksa sy ut membuka buku. Agar sy cukup berisi ketika berbagi ilmu. Kl ngandelin waktu kosong ut membaca mah, ga pernah nemu waktu. Sy hrs dipaksa ut membaca. Dan amanah ini membuat sy 'terpaksa' membaca. Keterpaksaan yg menguntungkan tentunya.

Alhamdulillah sy jg dianugrahi suami yg memiliki pemahaman yg baik & suka mengaji. Sy dididik ut mengingat akhirat, diberikan ijin ut keluar rumah menyebarkan kebaikan. Dan dukungannya tidak hny sampai disitu sj, si dia sering membantu meringankan amanah rumah tangga. Dan tentunya si dia jg sangat dekat dg anak2, sehingga memberikan sy waktu jeda ut sebentar menjauh dr anak2 ktk si dia ada di rumah. Mengistirahatkan pikiran & emosi agar bs lebih bersabar ketika mendampingi dua krucils tumbuh. Karena bukan hal yg mudah ut senantiasa bijak & cerdas ktk berhadapan dg anak selama 24/7.

Alhamdulillah 'alaa kulii hal ..

Sunday, 3 March 2013

Maraton

Kemaren Ahad, Umm, krucils, dan dedek janin melalui hari yang melelahkan. Dimulai dari jam 10.30 pagi sampai jam 11.30 malam.
Ada 3 amanah yang harus diselesaikan. Mengisi halaqoh, tahsin, lalu malamnya mengisi taklim.
Subhanallah.. penaaat rasanya. Alhamdulillah anak-anak relatif anteng. Terimakasih pada 'ammah-'ammah shalihah yang sudah ngajak maen duo Wafa Husna :).
Walaupun ketika taklim agak rewel sedikit, maklum sudah sangat cape.

Ini adalah perjalanan 'amar ma'ruf maraton. Biasanya tidak sepadat ini.Alhamdulillah Allah SWT berikan kesempatan untuk menjalankan amanah yang relatif padat ini. Malu sebenarnya, karena mungkin bagi ummahat lain, perjalanan syiar islami maraton ini sudah perjalanan keseharian. Lha saya baru merasakan sekarang.

Apalagi ketika pagi-pagi buka situs 'kebaikan', subhanallah di luar sana banyak yang mempunyai amanah yang lebih berat. Berkorban lebih banyak, dan berpeluh lebih lelah. Aah apalah diri ini. Belum memberikan kontribusi apa-apa untuk 'kebaikan'.

Jadi kangen akhwat fillah di Bandung..
Apa kabarnya ya?
^__^

Monday, 25 February 2013

-What Brain Science Can’t Do-

Tulisan ini lanjutan dari ringkasan bagian Introduction dari buku 'Brain Rules for Baby : How to Raise a Smart and Happy Child from Zero to five'. Tulisan pertamanya membahas tentang mitos-mitos apa sj siy disekitaran otak bayi, nah tulisan lengkapnya bisa dilihat di sini

Sekarang kita akan membahas, apa siy yang ilmu parenting tidak bisa lakukan. Intinya, ilmu parenting khususnya riset mengenai otak bayi ini 'hanya' bisa menerangkan garis besar saja, pola kerja saja secara umum. Ia tidak bisa membuat rumus/solusi yang spesifik untuk setiap kasus. Ataupun rumus generik dalam kehidupan nyata. Untuk mendapatkan solusinya, maka setiap orang tua harus mempu mengenali anaknya dengan baik.
*Jleb... mantaaabbbb. Mengena banget... 
Kalau lagi insyaf, saya sering berkata pada diri sendiri, "Kalau bukan saya, ibunya yang belajar memahami anaknya, lalu siapa lagi? Saya yang mengandungnya selama 40 minggu. Dia ikut kemana saya pergi. Merasakan detak jantung saya. Memakan apa yang saya makan, meminum apa yang saya minum. Ikut kelelahan bersama fisik saya, bahkan mungkin mampu mengintip ruang hati saya ketika saya sedih,gembira, terharu dan bermacam perasaan lainnya. Sedikit banyak, selama 9 bulan itu si anak belajar dari dan bersama saya. Sungguhlah egois jika saya tidak berusaha untuk belajar, mendalami apa yang terbersit dalam hatinya."
Aah tapi ya begitulah.. si sayah mah egonya masih segunung. Makanya semangat baca buku ini. Salah satu ikhtiar untuk memahami, dan mendidik buah hati .... dengan cinta.

Ok back to the topic. 
Nah, si ilmu parenting ini sulit untuk menemukan rumus umum ut semua masalah dikarenakan 4 hal, yaitu :

1.      Setiap anak berbeda.

Susunan saraf-saraf dalam otak akan berbeda untuk setiap orang. Dua anak akan memberikan reaksi yang berbeda untuk setiap situasi yang sama. Jadi tidak ada satu nasihat tentang pendidikan terhadap anak yang pas untuk semua anak. Setiap saran sifatnya individual. Cara terbaik untuk mengetahui solusi dari setiap masalah, adalah kenali putra putri kita dengan baik. Meluangkan lebih banyak waktu dengan mereka. Mengetahui bagaimana mereka bersikap dan bereaksi terhadap suatu masalah. Dan tindakan apa yang berpengaruh atau tidak terhadap mereka.

Dari sisi ilmu parenting, kemampuan otak untuk merespon rangsangan dari lingkungannya amat sangatlah rumit dan membingungkan. Keunikan seseorang juga makin bertambah komplek karena dipengaruhi oleh budaya dan nilai di suatu system. Yang paling nampak perbedaannya adalah keluarga yang hidup dalam kemiskinan mempunyai masalah yang sangat berbeda dengan keluarga menengah-atas. Otak memberikan respon yang berbeda atas situasi tersebut. Sehingga hal yang sulit bagi seorang peneliti untuk ‘menghasilkan’ sebuah ilmu yg solutif untuk setiap kondisi. 
Jadi, ibu... yang paling bisa membantu anakmu, adalah dirimu. kenali ia dengan baik, singkirkan egomu. Mari kita rehat dari kericuhan dunia, untuk si dia yang kau cinta.



2.      Setiap orang tua berbeda.

Anak dibesarkan oleh dua sistem parenting yang berbeda. Sistem yang melekat pada diri ayah, dan ibu. Masing-masing memilki prioritas yang berbeda, dan hal ini bisa menjadi sumber konflik yang hebat.

Oleh karenanya diperlukan kerjasama antara ayah dan ibu. Kesepakatan-kesepakatan dalam mendidik anaknya. Namun kesepakatan itu tidak ada yang 100% berjalan sempurna. Ada saja hal-hal yang perlu dikompromikan lagi, dikaji ulang dan seterusnya. Hal ini terkadang menimbulkan kebingungan pada anak. Dan respon anak terhadap situasi ini akan berbeda. Hal ini juga menjadi hal yang rumit bagi sebuah riset untuk membuat satu formulasi yang khusus.

 Nah, kalau bagian ini memang perlu tenggang rasa, saling memahami, dan lapang dada antara ibu dan ayah. Kuncinya komunikasi kan ya? Tapi semuanya tidak semudah teori ternyata.


3.      Anak dipengaruhi oleh yang lain, lingkungan, teman, dan orang sekitarnya.

Ketika anak beranjak besar, kehidupannya akan semakin rumit. Ia akan pergi ke sekolah, bertemu dengan teman bermain di sekolah, di lingkungannya. Pergaulan dengan lingkungan ini akan membentuk karakternya. Biasanya pengaruh lingkungan ini cukup besar bagi kepribadian anak. Orangtua tidak bisa selamanya melindungi anak dari pengaruh orang lain. 
Partikel-partikel luar ini pulalah yang membuat peneliti sulit untuk menemukan formula khusus. Setiap lingkungan berbeda. Mungkin saja tindakan si anak dipengaruhi lingkungan A, B atau gabungan keduanya. Cukup rumit ya?



4.      Berhubungan namun bukan sebab akibat.

Andaikan susunan jaringan otak sama, dan semua orangtua mendidik dengan gaya yang sama, riset mengenai otak dan perilaku pada manusia tidak akan menemukan formula yang sempurna. Sebuah kejadian yang satu dengan yang lain mungkin berhubungan, tapi belum tentu merupakan hubungan sebab akibat.

Misalnya : Biasanya anak yang tantrum ketika mengamuk akan mengompol. Tapi tidak berarti bahwa mengompol menyebabkan tantrum. Sehingga ketika anak berhasil disembuhkan tantrumnya, maka ia tidak akan mengompol lagi.




Jadi yang bisa dilakukan dalam sebuah penelitian mengenai parenting ini adalah :

a.       Menemukan rahasia pola pendidikan yang bisa membuat anak pintar dan bahagia seperti apa adanya mereka. Tentunya dikaitkan dengan struktur, fungsi dari otak tersebut.

b.      Lalu memberikan resep rahasia tsb kepada orang tua yang ‘kehilangan’ sense / kepekaan dalam mendidik anak agar cerdas dan bahagia.

c.       Menilai bagaimana perkembangan anak tsb 20 tahun kemudian. Bagaimana karakter mereka berubah ketika dewasa.


Inilah yang dilakukan dalam ilmu pengetahuan. Melihat keterkaitan, bukan sebab akibat. Tapi tentu saja tidak pernah sempurna, karena Allah SWT menciptakan manusia berbeda dan mempunyai pribadi yg sangat komplek.

Allahu'alam bi showab...


-Mensyukuri 13 tahun 'cinta' -

Tiga belas tahun yg lalu, seorang gadis berjalan perlahan di pelataran mesjid kampus. Tak seperti biasanya, langkahnya berat. Ia memikirkan untaian kalimat yg disampaikan seniornya..
"Allah SWT akan meminta pertanggung jawaban kita atas setiap tindakan yg kita lakukan. Bahkan ketika kepalamu menoleh, Allah SWT akan bertanya ut apa gerakan itu kau lakukan"

Keras, singkat, padat & menghujam. Membuat si gadis merasa tertampar hebat. Hingga akhirnya memutuskan untuk berubah ke arah yg lebih baik, InsyaAllah.
Dan kini, si gadis yg telah bermertamorfosa mjd ibu2 itu sangat kangen dg seniornya..
Seseorang yg telah " menamparnya"..

Tujuh tahun sdh tidak pernah berjumpa, namun ikatan hati itu masih terjalin kuat .... InsyaAllah..

Teteh sayang dimanapun engkau berada, sy kangeen banget..
Semoga untaian doa senantiasa mengikatkan hati kita..

Ceuceu sayang dedek baby ^__^

Alhamdulillah, akhirnya kami diberi kesempatan untuk 'menengok' dedek janin melalui monitor kecil. Yang paling semangat tentu saja ceuceu Wafa. Memang dr dulu yang pengen punya adek lagi ya si sulung ini.

Sayangnya antriannya puanjaaaaang banget, sampai akhirnya Wafa harus pamit duluan karena harus masuk sekolah (sekolahnya siang). Awalnya Ceuceu gak mau, tapi akhirnya bersedia setelah Ummi bujuk, "Nanti pulang sekolah ceuceu liat foto (hasil usg) dedek bayi ya?"

Sore sepulang sekolah, Wafa gak bisa langsung ke rumah karena hujan lebat. Wafa maen dulu di rumah Abang Azka. Menjelang maghrib, si Ummi telepon ut memastikan Ceuceu baik-baik saja. Heuheu khawatir sedih kok Umminya gak datang-datang ^__^
Dan ternyata pertanyaan pertama yang keluar dr mulut ceuceu ketika Ummi telepon adalah,
"Ummi, gimana adek bayinya? Sehat-sehat saja kan?"
Dan ketika Ummi menjemputnya, ia pun langsung antusias menanyakan foto dedek janin.

Huwwwwwwwwwwwwwwaaaaaaaahhh si Ummi terharu...
Nak, dibalik keunikanmu, kau memiliki kelembutan hati. Ceuceu mencintai adek baby, bahkan sebelum ia lahir ya Nak?
Semoga dedek bayi sehat-sehat yaa.. Nanti kalau sudah ketemu, dijaga, diasuh dan disayang ya Nduk ....

Aah colek Aki Opang Sofyan... dan Uwa-uwa shalih & shalihah..
Maaf belum sempat ngabarin kehadiran dedek bayi. Si Ummi pengen memastikan dulu bahwa dedek janin sudah nyaman berada dalam rahim Ummi ...

Monday, 18 February 2013

Brain Rules for Baby : How to Raise a Smart and Happy Child from Zero to Five (I)

E-Book ini sudah di donlod kan oleh si Mas sejak kapan tauuun gt (hiperbola! ^__^). Dari dulu sudah niat mo dibaca, dan memang dibaca di hape yang imut. Lalu (rencananya) akan disarikan dan ditulis. Kan ilmu akan menguap eh lari kalau gak diiket. Tapi nya kitu, bagian penulisan inilah yang mandeg. Baca di hape pindah ke laptop -dengan laptop minjem da punya saya mah sudah bye-bye- ternyata perlu usaha yang keras. Ditambah dengan komitmen bahwa si laptop jangan sering dinyalakan, agar kiddos tidak minta nonton terus. Jadilah bagian penulisan ini tersendat eh tertunda dalam jangka waktu yang tidak menentu.

Berhubung besok bagian sy ngisi taklim ibu-ibu tentang tsaqofah, maka sy berjuang bangun pagi untuk bisa membaca ulang dan menuliskan isi e-book ini, sebagian. 

Jreng... Mari kita mulai ...

The Author / Penulis
John Medina. 
 
John Medina adalah seorang ahli biologi molekular, yang mempunyai ketertarikan besar pada penelitian tentang genetika dan pengaruhnya bagi gangguan kejiwaan. Dia juga seorang kosnsultan pribadi, atau konsultan pemecah masalah bagi industri ataupun lembagai penelitian umum yang memerlukan seorang ahli genetika yang memiliki pengalaman dalam memecahkan masalah mental. Medina juga pendiri dari Talaris institute, yang berlokasi di Seattle dekat dengan University of Washington. Sebuah lembaga yang meneliti tentang proses molekular, sel, dan perilaku pada janin.  



--INTRODUCTION--

E-Book keren ini dibuka dengan salah satu kalimat yang menarik perhatian saya,
"Having a first child is like swallowing an intoxicating drink made of equal parts joy and terror, chased with a bucket full of transitions nobody ever tells you about"
Terjemahan bebas versi saya dibantu mbah gugle,
"Memiliki anak pertama seperti meminum minuman yang memabukan, perpaduan antara kebahagiaan yang membuncah yang bercampur dengan kekhawatiran yang begitu besar. Berkejaran dengan sekeranjang penuh perasaan yang sulit dideskripsikan, dan tak ada seorang pun yang pernah menyampaikan/mengajari padanya tentang hal tersebut sebelumnya."

Yup! Thats right. Bercampurnya perasaan antara senang, bahagia, khawatir, gugup, takut salah dan lainnya. Sementara tak ada kursus sebelum melahirkan yang bisa menggambarkan perasaan ini beserta tips-tips anti galau untuk menangkalnya. Katakanlah ada kursus parenting sebelum melahirkan, tentu dengan tips2 merawat anak. Tentu saja sedikit banyak itu akan membantu. Namun tetap saja keadaan sesungguhnya lebih 'heboh' dan juga banyak hal lain yang unpredictable yang terjadi ketika si buah hati itu lahir.  Lha apalagi kalau kita hamil, melahirkan dan mendidik anak tanpa ilmu, akan lebih gonjang-ganjing lagi perasaan kita. betul ndak?

Ok.. lets continue to the next section...
*Guayaaa pake bahasa inggris ^__^

-MITOS - MITOS tentang Otak Bayi-
Yup bagian ini menerangkan tentang mitos yang beredar luas mengenai otak bayi. Penyebaran informasi melalui media masa, blog, nasihat orang tua, tetangga, teman dan kawan-kawan, yang biasanya tidak diiringi dengan fakta, just an advice turun temurun. Katanya.. katanya... begitu lhooo :).

Nah si om John ini kemudian bilang, "The great thing about science is that takes no sides- and no prisoners."
Maksudnya, berpeganglah pada science karena ilmu pengetahuan itu bebas dari keberpihakan dan tekanan. Artinya, setiap saran yang diberikan kepada kita harus kita cross-check dengan ilmu pengetahuan terkini.  Ketika kita mencari sumber ilmiahnya maka kita bisa memilih saran yang tepat dan terhindar dari mitos. Karena hasil penelitian itu baru bisa dipublis atau dibukukan setelah melalui literatur review (kajian pustaka) yang mendalam, lalu diiringi dengan tes/uji sample. Bahkan beberapa penelitian harus melalui seleksi ilmiah yang ketat sebelum akhirnya berhasil di publikasikan. Kalau pun toh ternyata salah atau data tidak cukup menunjang, biasanya tidak berapa lama kemudian ada hasil penelitian lain yang mengoreksi kesalahan tersebut. Jadi insyaAllah hasil riset ini bisa lebih kita percayai dari sekedar katanya.. katanya...
*ooo jadi sebagai ibu-ibu juga harus gape baca jurnal, dan memilih jurnal mana yang capable dan tidak.. eeeuuu ternyata bukan mahasiswi saja yang harus berjumpa dengan jurnal ya .. ^__*

Jom kita bahas isu eh mitos apa saja yang beredar di masyarakat...
 
1.  Memperdengarkan musik Klasik (salah satunya Mozart) kepada janin di dalam rahim, akan meningkatkan kemampuan matematikanya di maa depan.

*Heuheu.. ini mah iklan pisan. Iklan susu formula/susu ibu hamil di Indonesia, Malaysia biasanya
ada adegan si ibu lagi memperdengarkan musik klasik ke janinnya ^__^

Memang benar, bayi akan mengingat apa yang didengar, dicium, dan dirasa ketika masih di dalam rahim. (Tentang hal ini akan dijelaskan di bagian "Babies remember"). Tapi Om John ini bilang hal ini tidak ada hubungannya dengan kemampuan matematika. Kalau pengen anaknya pinter matematika, maka ... ajarkanlah impulse control di masa awal perkembangannya. Apakah impulse control itu? Nah hal ini akan diicarakan di bagian "Self Control". So kita skip dulu sampai saya selesai baca halaman 105 ya! :)


2. Sering-seringlah menonton film dengan bahasa tertentu, maka kemampuan anak terhadap bahasa tersebut akan meningkat! 

Sebenarnya, kata si Om John ini, DVD /film justru akan mengurangi kemampuan berbahasa anak (penjelasan di halaman lain). Memang benar kalau banyaknya kata yang bervariasi ketika kita berbicara pada bayi akan meningkatkan kemampuan IQ dan berbahasanya. Tapppiiii yaa.. itu harus dilakukan dengan komunikasi langsung. Real!. Person to person. Not between DVD and your baby.  Makanya kita harus cerewet dan banyak omong sama bayi kecil. Memang tampaknya dia cengengesan saja, tapi sebenarnya dia menangkap lebih banyak dari yang kita sadari.

3. Untuk meningkatkan kekuatan otaknya, Anak perlu belajar bahasa Prancis sejak usia 3 tahun. Serta ruangan yang dipenuhi dengan mainan yang "brain friendly' (merangsang otak-pen), serta koleksi DVD yang bermuatan pendidikan.

Hal terbaik untuk meningkatkan kemampuan otak anak adalah, sekotak kertas kosong, satu kotak penuh krayon, dan 2 jam waktu untuk bermain. Artinya biarkan anak explorasi dengan lingkungannya. Bermain! Merangsang kreatifitasnya. 
Hal terburuk untuk otak yang diberikan oleh orangtua kepada anak adalah TV! 
So, mari ajak kita bermain dan mengeksplorasi dunianya.

4. Mengatakan secara kontinyu pada anak bahwa dia adalah anak yang pintar, akan meningkatkan percaya dirinya.

Kenyataannya, terlalu banyak pujian akan membuat anak malas mengerjakan sesuatu yang penuh tantangan. Jika ingin anak anda cerdas, maka pujilah atas usaha yang telah dilakukannya. Sehingga ia tersemangati untuk menaklukan tantangan-tantangan yang lainnya.

Aaah jadi inget artikel dari Scientific America Mind tentang "Bagaimana mendidik anak agar Jenius." Kurang lebih isinya sama. 

5. Anak-anak akan menemukan kebahagiaannya sendiri.

Mempunyai teman, adalah kebahagian yang luar biasa. Jadi, bagaimana agar anak mempunyai teman dan mampu menjaga pertemanan yang sudah dimilikinya? Yaitu dengan menjadi anak yang mampu bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik.Intinya melatih kepekaan dirinya. Skil ini bisa terasah. Salah satunya dengan mendengarkan musik, atau kalau boleh saya terjemahkan adalah seni. Seni ini mampu meningkatkan 50% kekepekaan pribadinya. 


Nah itu dulu d! Kalau kepanjangan gak asyik juga bacanya. Cape!

Semoga akan ada tulisan-tulisan berikutnya dari e-book ini ya.
Ingat ingat, ikatlah ilmu dengan menulisnya!